JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan buruh melakukan aksi sweeping di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2013).
Dari pantauan Kompas.com, aksi sweeping dimulai sejak pukul 09.00. Para buruh mendesak para karyawan PT Molax yang masih melakukan produksi, agar berhenti beraktivitas dan segera bergabung dengan para buruh lainnya untuk menggelar demo nasional.
Aksi sweeping kemudian dilanjutkan di PT Jonsun Megasari di Jalan Jawa. Mereka juga meminta karyawan menghentikan aktivitas mereka. Aksi selanjutnya berlangsung di PT Green Comtech. Di lokasi ini, hampir saja terjadi bentrok. Namun polisi berhasil mengamankan sehingga tidak terjadi kericuhan.
Menurut Ketua DPC SBSI 1992 Jakarta Utara, Thomas Aquino, hingga siang sudah lebih ada 50.000 buruh dari 100 perusahaan yang sebagian besarnya merupakan perusahaan garment dari Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong, ikut bergabung dalam aksi demo.
"Jumlah ini akan terus bertambah, dan kita pastikan hari ini KBN lumpuh," ujar Thomas di KBN Cakung, Kamis (31/10/2013). Aksi mogok buruh ini rencana akan dilakukan hingga sore dan akan berlanjut hingga besok.
Sebanyak 4 serikat buruh bergabung dalam aksi demo yang dinamakan Gerak bersama buruh bersama Aliansi buruh kawasan (GEBUK ABK). Mereka adalah SBSI 1992, SPN, FBIP, FSBI.
Thomas mengatakan, di KBN Cakung Cilincing ini sebenarnya ada 5 Serikat Buruh, namun ada satu serikat yaitu KSBSI memilih untuk tidak ikut dalam aksi ini. "Mereka sudah tegaskan anggotanya tidak menuntut upah layak," imbuhnya.
Sementara itu, untuk menjaga kelancaran aksi demo buruh, sebanyak 700 personel gabungan dikerahkan.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Sektor Jakarta Utara, AKBP Allan Satya mengatakan, pengamanan dibagi ada beberapa bagian. Dua SSK Brimob melakukan penjagaan di gedung utama, anggota dari Polres dan Polsek terus mendampingi dan mengiringi pendemo.
"Satu regu 50 personel mengawasi pendemo, dengan roda dua untuk mengawasi jangan sampai terjadi sweeping yang anarkis," ujar Allan.
Sampai saat ini aksi damai buruh masih berjalan damai, walaupun dalam orasinya terdengar memprovokasi. Aksi para buruh ini telah melumpuhkan aktivitas produksi di KBN Cakung Cilincing.
Editor : Eko Hendrawan Sofyan