DENPASAR, KOMPAS.com - Denpasar dan Sanur sebagai kota wisata, kota sejarah, dan kota kenangan yang inspiratif dilukiskan dalam bait-bait puisi oleh 45 penyair. Antologi puisi "Dendang Denpasar Nyiur Sanur" ini akan diterbitkan di sela-sela pagelaran Denpasar Festival 2012, Minggu (30/12/2012). Uniknya, dari 105 karya puisi dalam Dendang Denpasar Nyiur Sanur ini, beberapa karya di antaranya merupakan karya lama yang sudah berusia lebih dari 50 tahun.
"Ada karya dari tahun 1957, dari tahun 1966," ujar editor antologi puisi, Darma Putra, di Denpasar, Sabtu (29/12/2012).
Dosen Fakultas Sastra Unud ini mengungkapkan, gagasan awal dan tujuan dari penyusunan antologi ini adalah untuk menyelamatkan karya puisi bertema Denpasar yang terbit di masa lalu. "Puisi kan juga warisan budaya yang perlu diselamatkan untuk dinikmati generasi kini dan mendatang," jelasnya.
"Kalau selama ini, wajah atau dinamika kota Denpasar dilukiskan dalam foto, buku sejarah, monografi, laporan statistik, maka antologi ini mengabadikan Denpasar dan sekitarnya lewat untaian dan kekuatan kata-kata," imbuh penulis buku A Literary Mirror; Balinese Reflections on Modernity and Identity in the Twentieth Century (KITLV Press 2011) ini.
Para penyair yang karyanya terkumpul dalam antologi ini antara lain Putu Fajar Arcana, Umbu Landu Paranggi, Lilik Mulyadi, Oka Rusmini, Alit S Rini, Warih Wisatsana, Tan Lio Ie, Ni Made Purnamasari, Frishca Aswarini, Nyoman Bawa, Ketut Yuliarsa, dan Acep Zamzam Noor.
Anda sedang membaca artikel tentang
Penyair "Lukis" Wajah Denpasar Dalam Bait Puisi
Dengan url
http://benefitsofbeans.blogspot.com/2012/12/penyair-wajah-denpasar-dalam-bait-puisi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Penyair "Lukis" Wajah Denpasar Dalam Bait Puisi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Penyair "Lukis" Wajah Denpasar Dalam Bait Puisi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar