Susi Susanti, Terus Berjuang untuk Indonesia

Written By bopuluh on Sabtu, 02 Februari 2013 | 21.58

Ketika lagu Indonesia Raya berkumandang di ajang Olimpiade, bukan hanya sang atlet peraih emas yang dadanya bergetar. Ratusan juta rakyat Indonesia menyaksikan dengan rasa bangga dan haru dari layar kaca. Atlet pertama yang mempersembahkan emas Olimpiade itu adalah Susi Susanti, pemain bulutangkis kebanggaan Indonesia.

Hingga kini belum ada pemain bulutangkis putri tanah air yang menandingi prestasi gemilang Susi Susanti. Ketika meraih emas Olimpade di Barcelona, Spanyol tahun 1992, Susi menjadi satu-satunya pemain putri yang menyandang gelar juara Olimpiade, juara dunia dan juara All-England sekaligus.

Sepanjang karirnya, Susi empat kali menjadi juara All-England yaitu tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994. Satu-satunya pemain putri Indonesia yang pernah juara All England. Dan lima kali berturut-turut menjadi juara World Badminton Grand Prix dari tahun 1990 sampai 1994, dan juga 1996. Susi memimpin regu putri bulutangkis Indonesia mengalahkan Cina dan meraih Piala Uber pada 1994 dan 1996.

Dengan deretan prestasi dunia tersebut, Susi mengabadikan namanya di International Badminton Federation Hall of Fame pada Mei 2004, dan menerima Herbert Scheele Trophy pada 2002.

Disiplin dan Tekun

Susi merintis prestasi dunianya sejak masih duduk di sekolah dasar. Lahir di Tasikmalaya, 11 Februari 1971, Susi kemudian pindah ke Jakarta dan masuk sekolah khusus atlet di Ragunan. Sambil sekolah Susi menjalani jadwal latihan yang padat. Enam hari dalam seminggu, Senin sampai Sabtu mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00, kemudian dilanjutkan dari pukul 15.00 sampai pukul 19.00.

Dalam setiap permainannya, Susi menampilkan gerakan yang cepat, anggun dengan teknik yang hebat. Dropshot silang dan rentang kaki untuk menyelamatkan bola-bola sulit menjadi ciri khasnya. Ia juga dikenal sebagai pemain yang tenang dan pantang menyerah ketika bertanding meskipun angkanya tertinggal jauh dari lawannya.
Selain teknik dan semangat juang, Susi memiliki buku catatan tentang kelemahan dan keunggulan lawan-lawannya. Dengan catatan tersebut, Susi mempersiapkan diri dan menyusun strategi permainan.

Terus Berjuang di Luar Lapangan

Setelah gantung raket tahun 1997, bersama suaminya Alan Budikusuma, Susi mendirikan perusahaan yang memproduksi raket bulutangkis dengan mereka Astec (Alan Susi Technology). Ibu dari tiga anak ini juga bekerja sama dengan mantan pebulutangkis Elizabeth Latif membuka usaha sport massage di sebuah mal di Jakarta.

Komitmen Susi pada kemajuan prestasi dunia bulutangkis Indonesia tak berhenti meski sudah pensiun sebagai pemain. Susi dan Alan membuka klub bulutangkis di Jakarta Utara. Dan Desember tahun lalu, Susi ditunjuk sebagai Staf Ahli Pembinaan dan Prestasi PBSI periode 2012-2016. Belajar dari Cina, Susi mengatakan program PBSI nantinya akan lebih memprioritaskan pemain muda menjelang Olimpiade Brasil 2016 mendatang.

Kini dari luar lapangan, Susi berjuang mempersembahkan emas Olimpiade untuk bangsa dan tanah air dengan membina pemain muda bersama mantan pemain nasional lain.

Dipersembahkan oleh Djarum Bakti Olahraga


Anda sedang membaca artikel tentang

Susi Susanti, Terus Berjuang untuk Indonesia

Dengan url

http://benefitsofbeans.blogspot.com/2013/02/susi-susanti-terus-berjuang-untuk.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Susi Susanti, Terus Berjuang untuk Indonesia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Susi Susanti, Terus Berjuang untuk Indonesia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger