Kereta Uap
Pipa Rusak, Mak Itam Batal Beroperasi
Penulis : Agnes Rita Sulistyawaty | Minggu, 17 Maret 2013 | 12:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gara-gara kerusakan 12 pipa pemanas, kereta uap Mak Itam batal beroperasi di Sumatera Barat, Minggu (17/3/2013). Tekanan uap yang dihasilkan dari pembakaran batubara, belum cukup untuk menggerakkan roda lokomotif.
Lokomotif berwarna hitam yang menarik kereta wisata ini semula dijadwalkan berangkat dari Stasiun Sawahlunto sekitar pukul 10.00 WIB. Persiapan keberangkatan lokomotif sudah dilakukan sejak pukul 03.00 dini hari.
Kepala Stasiun Sawahlunto, Zulkifli, mengatakan, pipa pemanas yang rusak membuat daya tarik lokomotif merosot sampai sepertiga dari kekuatan normal. "Tekanan yang dihasilkan tidak maksimal sehingga kami tidak bisa mengoperasikan," ujarnya.
Operasional Mak Itam hari ini dilakukan atas permintaan Pemkot Sawahlunto.
Kerusakan pipa asap sudah terjadi dua bulan lalu, karena besi pipa keropos sehingga uap air bocor dan mengurangi tekanan. Petugas di Sawahlunto tidak bisa memperbaiki kerusakan, karena harus mengganti besi yang keropos itu. "Kami masih menunggu teknisi dari kantor pusat yang katanya akan datang bulan Maret ini," kata Zulkifli.
Pengawas Urusan Sarana Solok, Bukhari, mengatakan, kerusakan pipa lokomotif Mak Itam berimbas pada waktu pemanasan uap air. Sebelum digunakan untuk menarik kereta, lokomotif harus dipanaskan dulu agar menghasilkan tekanan uap yang cukup untuk menarik kereta.
"Kalau pipa berfungsi baik, proses pemanasan membutuhkan waktu lima jam saja. Sekarang, kami harus memanaskan lokomotif sampai tujuh jam," ujar Bukhori, yang juga masinis lokomotif uap.
Selain itu, kebutuhan batubara juga bertambah, karena uap yang dihasilkan banyak yang bocor lewat pipa yang keropos. Dalam kondisi normal, kebutuhan batubara sekali jalan hanya 600 kg. Lantaran ada pipa keropos, batubara yang dibutuhkan mencapai satu ton.
Lokomotif Mak Itam bernomor seri E 1060, pernah di gunakan untuk mengangkut batubara Sawahlunto pada awal abad ke-20. Saat itu lokomotif ini masih dilengkapi dengan roda gigi, sehingga kuat untuk mendaki di jalur rel yang miring. Namun roda gigi pada lokomotif ini sudah dicopot, setelah kereta uap tidak lagi dioperasikan.
Mak Itam sempat dibawa ke Ambarawa untuk dimasukkan ke museum. Tahun 2008, Mak Itam dibawa kembali ke Sawahlunto dan menjadi lokomotif kereta wisata.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pipa Rusak, Mak Itam Batal Beroperasi
Dengan url
http://benefitsofbeans.blogspot.com/2013/03/pipa-rusak-mak-itam-batal-beroperasi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pipa Rusak, Mak Itam Batal Beroperasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pipa Rusak, Mak Itam Batal Beroperasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar