JAKARTA, KOMPAS.com - Jika berbicara teknik meracik kopi, maka Indonesia mengenal kopi tubruk. "Kita mau kopi tubruk dijadikan ikon khas Indonesia," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Firmansyah Rahim di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Ia menjelaskan kopi asal Indonesia memang sudah dikenal di dunia, sebut saja seperti kopi luwak sampai kopi arabica dari Toraja ataupun kopi Gayo. Namun, saat menyajikan, biasanya diracik menggunakan mesin espresso.
"Orang pikir banyak yang tidak suka kopi tubruk, karena banyak ampasnya. Harus dikembangkan bagaimana mengenalkan kopi tubruk ke dunia," katanya.
Selain kopi tubruk, seperti diungkapkan Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Even Kemenparekraf, Achyaruddin, di beberapa daerah juga memiliki cara tradisional dalam meracik kopi. Misalnya seperti di Aceh dan Medan.
"Seperti pembuatan kopi di Aceh. Kopinya ditarik-tarik. Cara bikinnya luar biasa itu," katanya.
Ia ingat saat Indonesia berpartisipasi dalam ajang pameran pariwisata terbesar di dunia, ITB Berlin 2013, stan Malaysia yang berada persis di depan stan Indonesia mampu menarik pengunjung karena atraksi yang mereka lakukan.
"Di stan mereka, mereka tampilkan cara pembuatan teh tarik. Dengan cara ditarik-tarik begitu, orang jadi penasaran dan ramai datang ke stan mereka. Kita ada bagi-bagi minuman kopi di dalam stan kita, tapi disajikan dari mesin, bukan cara tradisional," kata Achyaruddin.
Oleh karena itu, ia berharapa partisipasi Indonesia berikutnya di ITB Berlin maupun di pameran wisata lainnya, pihaknya dapat menampilkan cara meracik kopi dengan teknik tradisional khas Indonesia.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kopi Tubruk Bisa Jadi Ikon Khas Indonesia
Dengan url
http://benefitsofbeans.blogspot.com/2013/04/kopi-tubruk-bisa-jadi-ikon-khas.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kopi Tubruk Bisa Jadi Ikon Khas Indonesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kopi Tubruk Bisa Jadi Ikon Khas Indonesia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar