KOMPAS.com - Ditengah berkembang pesatnya metode bedah kecantikan, sedot lemak menjadi salah satu pilihan cara praktis untuk mendapatkan bentuk tubuh idaman. Hanya saja, untuk mengurangi lemak perut atau lemak viseral, metode tersebut seharusnya tidak dapat jadi andalan.
Pakar gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Fiastuti Witjaksono, SpGK mengatakan, sedot lemak hanya dapat mengangkat lemak di bawah kulit (subkutan), bukan lemak yang ada di rongga perut. Ini artinya, sedot lemak juga tidak dapat mengurangi risiko kesehatan yang dipengaruhi oleh lemak perut.
Lemak perut, kata Fiastuti, lebih berbahaya daripada jenis lemak lainnya. Pasalnya lemak perut merupakan lemak yang tertimbun di bagian rongga perut yang terdapat banyak organ vital.
"Organ-organ penting seperti lambung, limfa, hati, ginjal terdapat di rongga perut. Keberadaan lemak di sana dapat mengganggu fungsi organ-organ tadi kerena lemak melekat di permukaannya," ujarnya dalam diskusi kesehatan bertajuk 'Resolusi "The New Healthy Me" ala Zespri Kiwifruit', di Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Lemak perut juga diketahui mengandung ratusan hormon, salah satunya hormon kortisol. Hormon tersebut merupakan hormon yang diproduksi tubuh saat mengalami stres.
Tingginya konsentrasi hormon kortisol dalam tubuh akan meningkatkan risiko penyakit degeneratif karena dapat mengakibatkan inflamasi berbahaya di dalam tubuh.
Lantaran sedot lemak tidak mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh lemak perut, Fiastuti menyarankan untuk mengganti upaya pengurangan lemak perut ke cara yang alami. Prinsipnya, kata dia, mengurangi lemak di seluruh tubuh merupakan cara yang paling tepat mengurangi lemak perut.
"Jika lemak di seluruh tubuh dikurangi, lemak perut pasti akan berkurang. Apalagi lemak perut cenderung ada dalam jumlah yang banyak, seharusnya berkurang lebih cepat dari lemak lainnya," kata dokter yang juga berpraktik di RS MRCCC Siloam Semanggi ini.
Dicky Ramadhani, fitness trainer dari Celebrity Fitness mengatakan, cara paling efektif dalam mengurangi lemak perut adalah dengan banyak makan serat dan minum air putih. Pasalnya serat akan membantu membawa lemak yang tertimbun di perut untuk dikeluarkan melalui kotoran.
"Intinya meminimalkan lemak yang berpotensi mengendap dan makan makanan yang lebih sehat," tegas dia.
Olahraga, imbuh Dicky, juga perlu dilakukan. Menurut dia, olahraga dapat melancarkan peredaran darah dan mempercepat metabolisme. Kedua hal tersebut sangat berperan untuk mengikis lemak di dalam tubuh, termasuk lemak perut.
Anda sedang membaca artikel tentang
Sedot Lemak Tak Kurangi Risiko Lemak Perut
Dengan url
http://benefitsofbeans.blogspot.com/2013/10/sedot-lemak-tak-kurangi-risiko-lemak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sedot Lemak Tak Kurangi Risiko Lemak Perut
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sedot Lemak Tak Kurangi Risiko Lemak Perut
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar